Sabtu, 14 November 2015

TOPENG PENJELMAAN

Tibalah saat penjelmaan. Seorang pahlawan penebar janji
Berdiri berkacak pinggang seraya mendongakkan kepala
Tak peduli akan segala, tak jua membungkukkan dada
Berpoles wajah sebagai topeng
Mendekap lekat menutup bopeng
Bukan sebagai seorang bejat keparat, melainkan sang malaikat anti karat

Melenggok indah menebar senyum manis penutup kebohongan
Menganggap diri bayi tanpa dosa
Apa itu inginmu? Menganggap semua yang layak
hanya untukmu, yang hina mutlak bagiku

Hingga sampailah kau di hadapku. Serta merta layangkan tatapan sinis padaku
Rupanya kau tau aku membencimu. Ya, benar aku sangat membencimu
Ingin ku ucap berjuta caci. Tapi tak kuasa, bibirku tak cukup berani tuk beraksi
Aku masih menghormatimu
21.45
04052013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar